Doa Agar Mendapatkan Keturunan/Anak Menurut Islam | doa diberi keturunan doa memperoleh keturunan amalan untuk mendapat keturunan tips cepat mendapatkan keturunan doa agar diberi keturunan laki-laki doa agar diberi keturunan anak perempuan. Bagi Anda yang sedang mendambakan seorang momongan/anak tentu saja berharap cemas, terutama bagi pasangan suami istri yg baru saja melangsungkan pernikahan, begitu juga untuk pasangan suami isteri yang sudah menjalin kekeluargaan yang sampai saat ini belum dikaruniai keturunan/anak. Jangan putus asah dulu, buatlah diri Anda tetap tenang dalam menjalani kehidupan dengan pasangan Anda, namun berilah motivasi satu sama lain untuk tetap berusaha dan berikhtiar agar segera memperoleh seorang Anak.
Berikut ini adalah Doa Agar Cepat Mendapatkan Keturunan/Anak Menurut Islam, didalam Agama Islam sendiri mengajarkan kepada kita untuk berusaha dengan dibarengi oleh do'a kepada Allah SWT. Ada banyak kisah menarik yang diceritakan dalam Al-Qur'an, seperti Doa Nabi Zakaria as Untuk Memohon Keturunan.
Nabi Zakaria as adalah
salah satu nabi. Beliau menyerukan tauhid, penyembahan Allah swt, kesucian dan
kebenaran sepanjang umur dan memberikan hidayat kepada umat ke jalan yang
lurus. Ketika sampai pada usia lanjut, beliau berpikir akan segera dijemput
oleh kematian maka beliau tenggelam dalam kesedihan.
Alasan kedukaan dan
kesedihan nabi Zakaria as adalah karena beliau tidak memiliki putera dan di
antara orang-orang terdekat beliau tidak terdapat seseorang yang akan
melanjutkan jalannya. Oleh karena itulah beliau as sangat bersedih karena obor
hidayat yang sejak dahulu menyala di dalam keluarganya dan turun menurun dari
ayah-ayahnya akan padam.
Usia lanjut dan
kemandulan sang isteri tidak menghalanginya berputus asa dari rahmat dan kasih
Ilahi. Beliau as menyatakan permohonan dan harapannya ini kepada Allah swt
dalam berbagai kesempatan yang disebutkan di dalam al-Qur’an sebanyak tiga
kali:
a) Hannah, isteri Imran
ketika hamil bernadzar bila melahirkan anak akan dikhidmatkan untuk Baitul
Maqdis. Ketika lahir seorang anak perempuan ia berkata: “Ya Tuhanku,
sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan –meskipun aku berharap ia
adalah laki-laki-. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon
perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau
daripada setan yang terkutuk”.
Allah swt pun menerima
nadzarnya. Nabi Zakaria as yang adalah suami bibi Maryam dan pembesar Baitul
Maqdis memegang hak pengasuhan Maryam dan membesarkannya. Beliau as
membangunkan sebuah mihrab untuknya di dalam masjid sehingga Maryam dapat
beribadah di dalamnya. Nabi Zakaria as setiap kali masuk mihrab untuk
mengunjungi Maryam menyaksikan di sisi Maryam terdapat makanan segar dan
buah-buahan yang bukan musimnya, beliau as bertanya kepada Maryam: “Hai Maryam
dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?
Maryam menjawab: “Makanan
itu dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang
dikehendaki-Nya tanpa hisab”.
Ketika itulah, ibadah,
spiritual dan kesempurnaan-kesempurnaan Maryam menggoncang nabi Zakaria as dan
beliau berkata dalam diri: “Alangkah indahnya bila aku memiliki keturunan
seperti ini”. Dan tanpa menunggu lebih lama beliau as mengangkat tangan berdoa
dan berkata:
Kemudian ketika beliau as sedang shalat di Mihrab, malaikat Ilahi memberikan berita gembira kepadanya bahwa Allah swt akan menganugerahkan kepadamu seorang putera bernama Yahya yang akan menjadi besar, suci dan nabi.
Dengan tidak percaya Nabi Zakaria as berkata: “Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan istriku pun seorang yang mandul?!”
Dijawab: “Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya”.
b) Disebutkan di dalam permulaan surat Maryam: Ingatlah rahmat Allah swt kepada nabi Zakaria as, tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara perlahan dan mengatakan:
Terdengar seruan dari sisi Tuhan: “Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan namanya”.
Nabi Zakaria as menjawab: “Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul?”
Dijawab: “Demikianlah, hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali”.
Allah swt menganugerahkan nabi Yahya kepada nabi Zakaria dengan membawa kitab dan hikmah.
c) Pada surat al-Anbiya’ [21], dalam rangka menyebutkan kisah para nabi as dan menyinggung kehidupan dan penghambaan mereka, ketika sampai pada nabi Zakaria as Allah swt berfirman: “Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya:
Maka Allah swt berfirman: “Maka Kami mengabulkan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami”.
Beberapa Riwayat
1- Disebutkan di dalam sejarah bahwa setiapkali Nabi saw mengutus Imam Ali as ke medan perang, beliau saw berdoa dan mengatakan:2- Almarhum Kulaini mengisahkan dari Harits Nashri bahwa ia berkata: Aku mengatakan kepada Imam Shadiq as: Keluargaku seluruhnya telah tiada dan aku pun tidak memiliki putera. (Maksudnya ajarkanlah kepadaku suatu doa sehingga dengan berkahnya aku memperoleh keturunan).
Imam Shadiq as berkata: Ucapkanlah dalam sujudmu:
Haris berkata: Aku mengamalkan instruksi Imam Shadiq as dan membaca dua ayat ini dalam sujudku. Allah swt menganugerahi dua putera bernama Ali dan Husain”. [6]
3- Ali bin Muhammad Shaimiri Katib berkata: “Aku telah menikah dengan puteri Jakfar bin Muhammad Katib dan aku sangat mencintainya, akan tetapi aku tidak memperoleh keturunan dari pernikahan ini. Aku pergi ke sisi Imam Hadi as dan menceritakan kisahnya untuk beliau as. Beliau tersenyum dan berkata: Siapkanlah sebuah cincin yang batunya dari Pirus dan tulislah di atasnya:
[SOURCE: IG/ www.quran.al-shia.org]
[1] QS. Ali ‘Imran [3]: 38.
[2] QS. Maryam [19]: 4 – 6.
[3] QS. Al-Anbiya’ [21]: 89.
[4] Muruj Adh-Dhahab, jilid 2, hal. 422.
[5] QS. Ali ‘Imran [3]: 38.
[6] Al-Kafi, jilid 6, hal. 8 dan juga Majma’ Al-Bayan, jilid 7, hal. 61.
[7] Nur Ats-Tsaqalain, jilid 3, hal. 456.
Namun, Do'a tidaklah cukup tanpa dibarengi oleh usaha maksimal, manusia dituntut untuk tetap berusaha sebaik mungkin untuk mencapai segala impian yg dia inginkan. Tentu saja bagi pasangan Suami-Istri perlu untuk belajar mengenai perkara kehamilan, kesuburan, tips agar cepat hamil, masalah kehamilan dan cara mengatasinya. Semua perlu untuk Anda pelajari, untuk itu sayapun menyarankan Anda untuk memiliki Buku yang sangat lengkap dalam memaparkan persoalan diatas, ya yaitu buku yang ditulis oleh seorang Dokter Kandungan DR. RODIANA RAMLI, SpOG yg cukup berjasa dalam memeberikan pencerahan kepada suami isteri yang kesulitan memperoleh keturunan lewat bukunya yang berjudul " Cara Cepat Hamil "